Surat Isma'il al-Jara'i, Seorang Penduduk Yaman, kepada asy-Syaikh Ibnu 'Abdil Wahhab dan Jawaban asy-Syaikh Kepadanya

Surat Isma'il al-Jara'i, Seorang Penduduk Yaman, kepada asy-Syaikh Ibnu 'Abdil Wahhab dan Jawaban asy-Syaikh Kepadanya

Seorang penduduk Yaman mengirim surat kepada beliau:

Dengan menyebut asma Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.

Dari Isma'il al-Jara'i kepada orang yang Allah beri taufik, Muhammad bin 'Abdul Wahhab.

Assalamu 'alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh.

Adapun kemudian;

Telah sampai kepadaku melalui lisan orang-orang tentang Anda, baik dari orang yang ilmunya aku percayai maupun yang tidak aku percayai. Manusia terbagi dalam menyikapi Anda, antara yang mencela dan yang memuji. 

Adapun hal yang menggembirakanku tentang Anda adalah keteguhan Anda terhadap syariat di akhir zaman ini dan di tengah keterasingan Islam bahwa Anda menyeru kepadanya dan menegakkan pilar-pilarnya. Demi Allah yang tiada tuhan selain Dia, dengan kondisi kami di tengah kaum kami, kami tidak mampu melakukan apa yang Anda mampu lakukan, berupa penjelasan kebenaran dan pengumuman dakwah.

Adapun perkataan orang yang tidak aku percayai bahwa Anda memvonis kafir berdasarkan keumuman, tidak menyukai orang-orang saleh, dan tidak mengamalkan kitab-kitab ulama mutaakhirin, maka beritahukanlah dan jujurlah kepadaku tentang apa yang Anda yakini dan kepada apa Anda menyeru manusia agar berita dan kecintaan kami kepada Anda menjadi teguh.

Dengan menyebut asma Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.

Dari Muhammad bin 'Abdul Wahhab kepada: Isma'il al-Jara'i. 

Assalamu 'alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh.

Adapun kemudian;

Mengenai apa yang engkau tanyakan, maka kami memuji Allah yang tiada tuhan selain Dia dan tiada Rabb bagi kami selain Dia. Kami memiliki teladan, yaitu para rasul, semoga selawat dan salam senantiasa tercurah kepada mereka semua. Adapun apa yang terjadi pada mereka bersama kaum mereka dan apa yang terjadi pada kaum mereka bersama mereka, maka mereka adalah panutan dan teladan bagi siapa saja yang mengikuti mereka.

Adapun apa yang engkau tanyakan tentang keteguhan di atas Islam, maka keutamaan itu hanya milik Allah. 

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,

"Islam bermula dalam keadaan asing, dan akan kembali asing sebagaimana ia bermula." 

Adapun perkataan bahwa kami memvonis kafir berdasarkan keumuman, maka itu adalah kedustaan musuh-musuh yang dengannya mereka menghalangi dari agama ini. 

Kami katakan,

سُبْحَانَكَ هَذَا بُهْتَانٌ عَظِيمٌ
"Mahasuci Engkau (Ya Allah), ini adalah dusta yang besar." [QS. an-Nur: 16]

Adapun orang-orang saleh, maka semoga Allah meridai mereka atas kesalehan mereka; namun kami katakan bahwa mereka tidak memiliki sedikit pun hak untuk diseru (dalam ibadah). 

Allah berfirman,

وَأَنَّ الْمَسَاجِدَ لِلَّهِ فَلا تَدْعُو مَعَ اللَّهِ أَحَداً
"Dan sesungguhnya masjid-masjid itu adalah kepunyaan Allah, maka janganlah kamu menyembah seseorang pun di dalamnya bersama Allah." [QS. al-Jin: 18]

Adapun ulama mutaakhirin — semoga Allah Subhanahu wa Ta'ala merahmatinya —, maka kitab-kitab mereka ada pada kami. Kami mengamalkan apa yang sesuai dengan nas (dalil) dari kitab-kitab tersebut, sedang apa yang tidak sesuai dengan nas, maka kami tidak mengamalkannya.

Ketahuilah — semoga Allah Subhanahu wa Ta'ala merahmatimu — bahwa apa yang kami yakini dan kami seru manusia kepadanya adalah mengesakan Allah dalam berdoa (ibadah) dan inilah agama para Rasul. 

Allah berfirman,

وَإِذْ أَخَذْنَا مِيثَاقَ بَنِي إِسْرائيلَ لا تَعْبُدُونَ إِلَّا اللَّهَ
"Dan (ingatlah), ketika Kami mengambil janji dari Bani Israil (yaitu): Janganlah kamu menyembah selain Allah." [QS. al-Baqarah: 83]

Perhatikanlah — semoga Allah Subhanahu wa Ta'ala merahmatimu — apa yang diada-adakan manusia berupa penyembahan kepada selain Allah, maka engkau akan menemukannya di dalam kitab-kitab. 

Semoga Allah menjadikan aku dan engkau termasuk orang-orang yang menyeru kepada Allah di atas ilmu (basirah), sebagaimana Allah berfirman kepada Nabi-Nya Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam,

قُلْ هَذِهِ سَبِيلِي أَدْعُو إِلَى اللَّهِ عَلَى بَصِيرَةٍ أَنَا وَمَنِ اتَّبَعَنِي وَسُبْحَانَ اللَّهِ وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِينَ
"Katakanlah (Muhammad), 'Inilah jalanku, aku dan orang-orang yang mengikutiku menyeru (manusia) kepada Allah dengan ilmu (bashirah). Mahasuci Allah, dan aku tidak termasuk orang-orang musyrik."" [QS. Yusuf: 108]

Semoga selawat dan salam senantiasa tercurah kepada Muhammad.

Penerjemah: Febby Angga

Posting Komentar