Risalah Ringkas Mengenai Pokok-Pokok Agama yang Diminta oleh al-Amir 'Abdul 'Aziz dari asy-Syaikh Ibnu 'Abdil Wahhab untuk Dikirimkan ke Berbagai Wilayah

Risalah Ringkas Mengenai Pokok-Pokok Agama yang Diminta oleh al-Amir 'Abdul 'Aziz dari asy-Syaikh Ibnu 'Abdil Wahhab untuk Dikirimkan ke Berbagai Wilayah

Dan al-Amir 'Abdul 'Aziz bin Muhammad bin Sa'ud meminta kepada asy-Syaikh — semoga Allah merahmatinya — agar menulis sebuah risalah ringkas mengenai pokok-pokok agama (ushuluddin), maka beliau menulis risalah ini, lalu 'Abdul 'Aziz mengirimkannya ke seluruh wilayah, dan memerintahkan masyarakat untuk mempelajarinya.

Dengan menyebut asma Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.

Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam. Semoga selawat dan salam senantiasa tercurah atas pemimpin para rasul, imamnya orang-orang yang bertakwa, Nabi kita Muhammad, beserta keluarga, dan seluruh sahabatnya.

Adapun kemudian; 

Ketahuilah oleh kalian – semoga Allah membimbing kalian kepada keridaan-Nya dan menjauhkan kalian dari jalan kemaksiatan kepada-Nya – bahwasanya termasuk kewajiban atas setiap muslim dan muslimah adalah mengenal tiga landasan pokok dan mengamalkannya.

Landasan pokok pertama adalah mengenal Rabb (Tuhan) sang hamba.

Maka jika ditanyakan kepadamu wahai muslim, 

"Siapa Rabb-mu?" 

Maka katakanlah,

"Rabb-ku adalah Allah yang telah memeliharaku dengan nikmat-Nya dan menciptakanku dari ketiadaan menjadi ada."

Dan dalilnya adalah firman Allah Ta'ala,

وَإِنَّ اللَّهَ رَبِّي وَرَبُّكُمْ فَاعْبُدُوهُ هَذَا صِرَاطٌ مُسْتَقِيمٌ
"Sesungguhnya Allah adalah Rabbku dan Rabbmu, maka sembahlah Dia oleh kamu sekalian. Ini adalah jalan yang lurus." [QS. Maryam: 36]

Dan jika ditanyakan kepadamu,

"Dengan apa engkau mengenal Rabb-mu?" 

Maka katakanlah,

"Dengan tanda-tanda (kekuasaan)-Nya (ayat) dan makhluk-makhluk ciptaan-Nya." 

Adapun dalil mengenai tanda-tanda kekuasaan-Nya adalah firman Allah Ta'ala,

وَمِنْ آيَاتِهِ اللَّيْلُ وَالنَّهَارُ وَالشَّمْسُ وَالْقَمَرُ لا تَسْجُدُوا لِلشَّمْسِ وَلا لِلْقَمَرِ وَاسْجُدُوا لِلَّهِ الَّذِي خَلَقَهُنَّ إِنْ كُنْتُمْ إِيَّاهُ تَعْبُدُونَ
"Dan sebagian dari tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah malam, siang, matahari dan bulan. Janganlah bersujud kepada matahari dan janganlah (pula) kepada bulan, tetapi bersujudlah kepada Allah Yang menciptakannya, jika kamu hanya kepada-Nya saja menyembah." [QS. Fushshilat: 37]

Adapun dalil mengenai makhluk-makhluk ciptaan-Nya adalah firman Allah Ta'ala,

إِنَّ رَبَّكُمُ اللَّهُ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضَ فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ
"Sesungguhnya Rabb kamu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa..." (dan seterusnya) [QS. al-A’raf: 54]

Dan jika ditanyakan kepadamu,

"Untuk apa Allah menciptakanmu?" 

Maka katakanlah,

"Dia menciptakanku untuk beribadah kepada-Nya dan menaati-Nya, mengikuti perintah-Nya, dan menjauhi larangan-Nya." 

Maka dalil ibadah adalah firman Allah Ta'ala,

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالأِنْسَ إِلاَّ لِيَعْبُدُونِ
"Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku." [QS. adz-Dzariyat: 56]

Dan dalil ketaatan adalah firman Allah Ta'ala,

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُولِي الأَمْرِ مِنْكُمْ فَإِنْ تَنَازَعْتُمْ فِي شَيْءٍ فَرُدُّوهُ إِلَى اللَّهِ وَالرَّسُولِ
"Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (al-Qur'an) dan Rasul (sunahnya)..." [QS. an-Nisa’: 59]

Yakni, kitabullah (al-Qur'an) dan sunah Nabi-Nya.

Dan jika ditanyakan kepadamu,

"Apa yang Allah perintahkan kepadamu? Dan apa yang Dia larang darimu?" 

Maka katakanlah,

"Dia memerintahkanku untuk bertauhid dan melarangku dari syirik." 

Dan dalil perintah (secara umum) adalah firman Allah Ta'ala,

إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالإحْسَانِ
"Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan..." (dan seterusnya) [QS. an-Nahl: 90]

Dan dalil larangan (syirik) adalah firman Allah Ta'ala,

إِنَّ اللَّهَ لا يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَلِكَ لِمَنْ يَشَاءُ
"Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya." [QS. an-Nisa’: 48 dan 116]

إِنَّهُ مَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدْ حَرَّمَ اللَّهُ عَلَيْهِ الْجَنَّةَ وَمَأْوَاهُ النَّارُ وَمَا لِلظَّالِمِينَ مِنْ أَنْصَارٍ
"Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolong pun." [QS. al-Ma’idah: 72]

Landasan pokok kedua, yaitu mengenal agama Islam.

Maka jika ditanyakan kepadamu,

"Apa agamamu?" 

Maka katakanlah,

"Agamaku adalah Islam." 

Yaitu, berserah diri (istislam), tunduk, dan patuh untuk menaati Allah Ta'ala dan Rasul-Nya shallallahu 'alaihi wa sallam. 

Dan dalilnya adalah firman Allah Ta'ala,

إِنَّ الدِّينَ عِنْدَ اللَّهِ الإسْلامُ
"Sesungguhnya agama (yang diridai) di sisi Allah hanyalah Islam." [QS. Ali ‘Imran: 19]

وَمَنْ يَبْتَغِ غَيْرَ الإسْلامِ دِيناً فَلَنْ يُقْبَلَ مِنْهُ وَهُوَ فِي الآخِرَةِ مِنَ الْخَاسِرِينَ
"Barang siapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi." [QS. Ali ‘Imran: 85]

Islam dibangun di atas lima rukun:
Pertama, syahadat (persaksian) bahwa tidak ada ilah selain Allah dan bahwa Muhammad adalah utusan Allah.
Kedua, mendirikan salat.
Ketiga, menunaikan zakat.
Keempat, puasa Ramadan.
Kelima, haji ke Baitullah al-Haram bagi siapa yang mampu menempuh perjalanan ke sana. Kemampuan menempuh perjalanan adalah adanya bekal dan kendaraan.

Dalil syahadat adalah firman Allah Ta'ala,

شَهِدَ اللَّهُ أَنَّهُ لا إِلَهَ إِلاَّ هُوَ وَالْمَلائِكَةُ وَأُولُو الْعِلْمِ قَائِماً بِالْقِسْطِ لا إِلَهَ إِلاَّ هُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ
"Allah menyatakan bahwasanya tidak ada ilah (yang berhak disembah) melainkan Dia, Yang menegakkan keadilan. Para Malaikat dan orang-orang yang berilmu (juga menyatakan yang demikian itu). Tak ada Ilah (yang berhak disembah) melainkan Dia, Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana." [QS. Ali ‘Imran: 18]

Dalil bahwa Muhammad adalah utusan Allah adalah firman Allah Ta'ala,

مَا كَانَ مُحَمَّدٌ أَبَا أَحَدٍ مِنْ رِجَالِكُمْ وَلَكِنْ رَسُولَ اللَّهِ وَخَاتَمَ النَّبِيِّينَ
"Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu, tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi." [QS. al-Ahzab: 40]

Dalil salat adalah firman Allah Ta'ala,

إِنَّ الصَّلاةَ كَانَتْ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ كِتَاباً مَوْقُوتاً
"Sesungguhnya salat itu adalah fardu yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman." [QS. an-Nisa’: 103]

Dalil zakat adalah firman Allah Ta'ala,

خُذْ مِنْ أَمْوَالِهِمْ صَدَقَةً تُطَهِّرُهُمْ وَتُزَكِّيهِمْ بِهَا وَصَلِّ عَلَيْهِمْ إِنَّ صَلاتَكَ سَكَنٌ لَهُمْ وَاللَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ
"Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui." [QS. at-Taubah: 103]

Dalil puasa adalah firman Allah Ta'ala,

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
"Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa." [QS. al-Baqarah: 183]

Dan jika ditanyakan kepadamu,

"Puasa itu (wajibnya) satu bulan?" 

Maka katakanlah,

"Ya." 

Dalilnya adalah firman Allah Ta'ala,

شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ
"(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) al-Qur'an..." (dan seterusnya) [QS. al-Baqarah: 185]

Dan jika ditanyakan kepadamu,

"Puasa itu di malam hari atau di siang hari?" 

Maka katakanlah,

"Di siang hari." 

Dalilnya adalah firman Allah Ta'ala,

وَكُلُوا وَاشْرَبُوا حَتَّى يَتَبَيَّنَ لَكُمُ الْخَيْطُ الأَبْيَضُ مِنَ الْخَيْطِ الأَسْوَدِ مِنَ الْفَجْرِ ثُمَّ أَتِمُّوا الصِّيَامَ إِلَى اللَّيْلِ
"...dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai (datang) malam..." [QS. al-Baqarah: 187]

Dalil haji adalah firman Allah Ta'ala,

وَلِلَّهِ عَلَى النَّاسِ حِجُّ الْبَيْتِ مَنِ اسْتَطَاعَ إِلَيْهِ سَبِيلاً
"Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah..." [QS. Ali ‘Imran: 97]

Dan jika ditanyakan kepadamu,

"Apakah iman itu?" 

Maka katakanlah,

"Yaitu engkau beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, hari akhir, dan engkau beriman kepada takdir yang baik maupun yang buruk, semuanya dari Allah." 

Dalilnya adalah firman Allah Ta'ala,

آمَنَ الرَّسُولُ بِمَا أُنْزِلَ إِلَيْهِ مِنْ رَبِّهِ وَالْمُؤْمِنُونَ كُلٌّ آمَنَ بِاللَّهِ وَمَلائِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ
"Rasul telah beriman kepada al-Qur'an yang diturunkan kepadanya dari Rabbnya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya..." [QS. al-Baqarah: 285]

Dalil takdir adalah firman Allah Ta'ala,

إِنَّا كُلَّ شَيْءٍ خَلَقْنَاهُ بِقَدَرٍ
"Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran (takdir)." [QS. al-Qamar: 49]

Jika ditanyakan kepadamu,

"Apakah ihsan itu?" 

Maka katakanlah,

"Yaitu engkau beribadah kepada Allah seakan-akan engkau melihat-Nya, maka jika engkau tidak melihat-Nya, sesungguhnya Dia melihatmu." 

Dalilnya adalah firman Allah Ta'ala,

إِنَّ اللَّهَ مَعَ الَّذِينَ اتَّقَوْا وَالَّذِينَ هُمْ مُحْسِنُونَ
"Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang bertakwa dan orang-orang yang berbuat kebaikan." [QS. an-Nahl: 128]

Dan jika ditanyakan kepadamu,

"Apakah orang yang mengingkari Hari Kebangkitan itu kafir?" 

Maka katakanlah,

"Ya." 

Dalilnya adalah firman Allah Ta'ala,

زَعَمَ الَّذِينَ كَفَرُوا أَنْ لَنْ يُبْعَثُوا قُلْ بَلَى وَرَبِّي لَتُبْعَثُنَّ ثُمَّ لَتُنَبَّؤُنَّ بِمَا عَمِلْتُمْ وَذَلِكَ عَلَى اللَّهِ يَسِيرٌ
"Orang-orang yang kafir menyangka bahwa mereka sekali-kali tidak akan dibangkitkan. Katakanlah, 'Malah, demi Rabbku, benar-benar kamu akan dibangkitkan, kemudian akan diberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.' Yang demikian itu adalah mudah bagi Allah." [QS. at-Taghabun: 7]

Landasan pokok ketiga, yaituengenal Nabi Kita Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam.


Maka jika ditanyakan kepadamu,

"Siapa Nabimu?" 

Maka katakanlah,

"Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam bin 'Abdullah bin 'Abdul Muththalib bin Hasyim. Hasyim dari suku Quraisy. Quraisy dari Kinanah. Kinanah dari bangsa Arab. Bangsa Arab dari keturunan Isma'il bin Ibrahim — atas Nabi kita dan beliau semoga senantiasa tercurah sebaik-baik selawat dan salam -."

Jika ditanyakan kepadamu,

"Siapa rasul yang pertama?" 

Maka katakanlah,

"Yang pertama adalah Nuh dan yang terakhir serta paling utama adalah Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam." 

Dalilnya adalah firman Allah Ta'ala,

إِنَّا أَوْحَيْنَا إِلَيْكَ كَمَا أَوْحَيْنَا إِلَى نُوحٍ وَالنَّبِيِّينَ مِنْ بَعْدِهِ
"Sesungguhnya Kami telah memberikan wahyu kepadamu sebagaimana Kami telah memberikan wahyu kepada Nuh dan nabi-nabi yang kemudiannya..." [QS. an-Nisa’: 163]

Jika ditanyakan kepadamu,

"Apakah ada rasul-rasul (lain) di antara mereka (Nuh dan Muhammad)?" 

Maka katakanlah,

"Ya." 

Dalilnya adalah firman Allah Ta'ala,

وَلَقَدْ بَعَثْنَا فِى كُلِّ أُمَّةٍ رَّسُولًا أَنِ ٱعْبُدُوا۟ ٱللَّهَ وَٱجْتَنِبُوا۟ ٱلطَّٰغُوتَ
"Dan sungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): 'Sembahlah Allah (saja) dan jauhilah (tagut)...'" [QS. an-Nahl: 36]

Dan jika ditanyakan kepadamu,

"Apakah Nabi kita Muhammad itu manusia biasa?" 

Maka katakanlah,
"Ya." 

Dalilnya adalah firman Allah Ta'ala,

قُلْ إِنَّمَا أَنَا بَشَرٌ مِثْلُكُمْ يُوحَى إِلَيَّ
"Katakanlah: Sesungguhnya aku ini manusia biasa seperti kamu, yang diwahyukan kepadaku..." (dan seterusnya) [QS. al-Kahf: 110]

Dan jika ditanyakan kepadamu,

"Berapa usianya?" 

Maka katakanlah,

"Enam puluh tiga tahun, empat puluh tahun di antaranya sebelum kenabian, dan dua puluh tiga tahun sebagai nabi dan rasul." 

Beliau diangkat menjadi nabi dengan turunnya surat Iqra’ dan diutus sebagai rasul dengan turunnya surat al-Muddatstsir. 

Beliau keluar menemui manusia seraya berkata,

"Wahai manusia, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepada kalian semua." 

Maka mereka mendustakannya, menyakitinya, dan mengusirnya, serta berkata, "Dia penyihir lagi pendusta!" 

Lalu Allah menurunkan kepadanya,

وَإِنْ كُنْتُمْ فِي رَيْبٍ مِمَّا نَزَّلْنَا عَلَى عَبْدِنَا فَأْتُوا بِسُورَةٍ مِّنْ مِثْلِهِ وَادْعُوا شُهَدَاءَكُمْ مِنْ دُونِ اللَّهِ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ
"Dan jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang al-Qur'an yang Kami wahyukan kepada hamba Kami (Muhammad), buatlah satu surat (saja) yang semisal al-Qur'an itu dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar." [QS. al-Baqarah: 23]

Dan negerinya (tempat kelahirannya) adalah Makkah, beliau dilahirkan di sana, lalu berhijrah ke Madinah, dan di sanalah beliau wafat. Jasadnya dimakamkan, namun ilmunya tetap ada (kekal). Beliau adalah seorang nabi yang tidak boleh disembah dan seorang rasul yang tidak boleh didustakan, namun wajib ditaati dan diikuti. Semoga selawat dan salam Allah senantiasa tercurah kepadanya. 

Dan segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam.

Penerjemah: Febby Angga

Posting Komentar