Surat asy-Syaikh Ibnu 'Abdil Wahhab kepada Siapa Pun yang Sampai Kepadanya dari Kaum Muslimin dan Nasihat Beliau kepada Mereka agar Mempelajari Agama Allah
Beliau — semoga Allah mensucikan ruhnya — juga berkata:
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Dari Muhammad bin 'Abdul Wahhab kepada siapa pun yang surat ini sampai kepadanya dari kalangan kaum muslimin.
Salamun 'alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh.
Adapun kemudian;
Ketahuilah — semoga Allah merahmati kalian — bahwa Allah mengutus Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam kepada manusia sebagai pemberi kabar gembira dan pemberi peringatan. Pemberi kabar gembira bagi orang yang mengikutinya dengan surga dan pemberi peringatan bagi orang yang tidak mengikutinya dengan neraka. Sungguh kalian telah mengetahui akan pengakuan setiap orang yang memiliki pengetahuan, bahwa tauhid yang kami jelaskan kepada manusia, adalah tauhid yang dengannya Allah mengutus para rasul-Nya, hingga setiap orang yang suka berdebat dan keras kepala pun mengakui hal itu, dan bahwa apa yang dianut oleh mayoritas manusia berupa keyakinan (yang tidak berhak diberikan kepada selain Allah) terhadap orang-orang saleh dan selain mereka, adalah syirik yang Allah firmankan tentangnya,
إِنَّهُ مَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدْ حَرَّمَ اللَّهُ عَلَيْهِ الْجَنَّةَ وَمَأْوَاهُ النَّارُ
"Sesungguhnya barang siapa mempersekutukan (sesuatu) dengan Allah, maka sungguh Allah mengharamkan surga baginya, dan tempat kembalinya ialah neraka." [QS. al-Ma'idah: 72]
Jika kalian telah memastikan hal ini dan kalian telah mengetahui bahwa mereka berkata, "Seandainya mereka (pengikut dakwah tauhid) meninggalkan penduduk al-'Aridh dari pengkafiran dan peperangan, niscaya mereka akan berada di atas agama Allah dan Rasul-Nya," padahal kami tidak mendatangi kalian dalam hal pengkafiran dan peperangan, akan tetapi kami menasihati kalian dengan apa yang telah kalian tinggalkan, bahwa itu adalah agama Allah dan Rasul-Nya, agar kalian mempelajarinya dan mengamalkannya, jika kalian termasuk pengikut Muhammad secara batin dan lahir.
Aku jelaskan kepada kalian hal ini dengan masalah kiblat bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dan umatnya salat dan orang-orang Nasrani juga salat, akan tetapi kiblat beliau shallallahu 'alaihi wa sallam dan umatnya: dalah Baitullah (Ka'bah), sedang kiblat orang-orang Nasrani adalah arah terbit matahari; maka setiap dari kita melakukan shalat, akan tetapi kita berbeda dalam masalah kiblat; maka seandainya seorang lelaki dari umat Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam mengakui hal ini, akan tetapi ia membenci orang yang menghadap kiblat, dan mencintai orang yang menghadap arah terbit matahari, apakah kalian menyangka bahwa orang ini muslim? Dan inilah yang kita hadapi sekarang.
Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam diutus oleh Allah dengan tauhid dan agar tidak ada seorang pun yang diseru bersama Allah, tidak nabi, tidak pula selainnya, sedangkan orang-orang Nasrani menyeru 'Isa Rasulullah dan ibunya; dan orang-orang musyrik menyeru orang-orang saleh.
Mereka berkata, "Agar mereka memberikan syafaat bagi kami di sisi Allah."
Jika setiap orang yang suka berdebat mengakui tauhid dan syirik, maka jadikanlah tauhid seperti kiblat, dan jadikanlah syirik seperti menghadap ke timur; padahal tauhid ini lebih agung daripada kiblat. Aku menasihati kalian karena Allah dan aku memohon dengan sangat kepada kalian agar tidak menyia-nyiakan bagian kalian dari Allah dan malah mencintai agama orang-orang Nasrani melebihi agama nabi kalian, maka apa gerangan dengan orang yang menghadap Allah, padahal ia mengetahui dari hatinya bahwa ia telah mengetahui bahwa tauhid adalah agamanya dan agama rasul-Nya, namun ia membencinya, membenci orang yang mengikutinya, dan ia mengetahui bahwa menyeru selain Allah adalah syirik, namun ia mencintainya dan mencintai orang yang mengikutinya?
Apakah kalian menyangka bahwa Allah akan mengampuni orang ini?!
Nasihat ini adalah bagi orang yang takut akan azab akhirat. Adapun hati yang kosong dari rasa takut tersebut, maka tidak ada daya upaya padanya.
Wassalam.
Penerjemah: Febby Angga
Posting Komentar