Surat asy-Syaikh Muhammad bin 'Abdul Wahhab dan al-Imam 'Abdul 'Aziz bin Sa'ud kepada Gubernur Makkah

Surat asy-Syaikh Muhammad bin 'Abdul Wahhab dan al-Imam 'Abdul 'Aziz bin Sa'ud kepada Gubernur Makkah

Pada tahun 1184 Hijriyah, asy-Syaikh Muhammad bin 'Abdul Wahhab dan al-Imam 'Abdul 'Aziz bin Muhammad bin Sa'ud mengirim kepada Gubernur Makkah, asy-Syaikh 'Abdul 'Aziz al-Hushain, dan keduanya menulis surat kepada gubernur tersebut. 

Berikut ini naskahnya:

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.

Yang terhormat di hadapan Anda — semoga Allah senantiasa melimpahkan karunia terbaik-Nya kepada Anda -, Hadhrah asy-Syarif Ahmad bin asy-Syarif Sa'id — semoga Allah memuliakannya di dunia dan akhirat; dan memuliakan dengan dirinya agama kakeknya, Tuan pemimpin kedua alam (manusia dan jin) -.

Sesungguhnya ketika surat itu sampai kepada hamba (penulis surat) dan ia merenungkan kandungan perkataan yang baik di dalamnya, maka ia mengangkat kedua tangannya dalam rangka berdoa kepada Allah agar menguatkan asy-Syarif karena tujuannya adalah menolong syariat Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam dan orang-orang yang mengikutinya serta memusuhi orang-orang yang keluar darinya; dan ini adalah kewajiban bagi para penguasa. 

Ketika Anda meminta dari pihak kami mengutus seorang penuntut ilmu, maka kami pun melaksanakan perintah tersebut dan beliau telah sampai kepada Anda dan beliau akan duduk di majelis asy-Syarif — semoga Allah memuliakannya — bersama para ulama Makkah.

Jika mereka bersepakat, maka segala puji bagi Allah atas hal itu. Sedang jika mereka berselisih, maka hendaklah asy-Syaikh menghadirkan kitab-kitab mereka dan kitab-kitab Hanabilah.

Yang wajib atas kita semua dan atas Anda adalah hendaknya ia meniatkan dengan ilmunya wajah Allah dan menolong Rasul-Nya, sebagaimana firman Allah Ta'ala,

ÙˆَØ¥ِذْ Ø£َØ®َذَ اللَّÙ‡ُ Ù…ِيثَاقَ النَّبِÙŠِّينَ Ù„َÙ…َا آتَÙŠْتُÙƒُÙ…ْ Ù…ِÙ†ْ Ùƒِتَابٍ ÙˆَØ­ِÙƒْÙ…َØ©ٍ Ø«ُÙ…َّ جَاءَÙƒُÙ…ْ رَسُولٌ Ù…ُصَدِّÙ‚ٌ Ù„ِÙ…َا Ù…َعَÙƒُÙ…ْ Ù„َتُؤْÙ…ِÙ†ُÙ†َّ بِÙ‡ِ ÙˆَÙ„َتَÙ†ْصُرُÙ†َّÙ‡ُ
"Dan (ingatlah), ketika Allah mengambil perjanjian dari para nabi, 'Sungguh, apa pun kitab dan hikmah yang Aku berikan kepadamu, kemudian datang kepadamu seorang rasul yang membenarkan apa yang ada padamu, niscaya kamu akan sungguh-sungguh beriman kepadanya dan menolongnya.'" [QS. Ali Imran: 81]

Allah Subhanahu wa Ta'ala saja telah mengambil perjanjian dari para nabi, jika mereka mendapati Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam, maka mereka mesti beriman kepadanya dan menolongnya, lantas bagaimana dengan kita — wahai umatnya -? 

Wajib beriman kepadanya dan wajib menolongnya. Sekadar melakukan salah satunya saja tidak mencukupi tanpa satu yang lain, sedang orang yang paling berhak dengan hal itu dan paling utama dengannya adalah Ahlul Bait (keluarga Nabi), yang Allah utus beliau dari kalangan mereka dan memuliakan mereka atas penduduk bumi; dan Ahlul Bait yang paling berhak dengan hal itu adalah orang yang berasal dari keturunan beliau shallallahu 'alaihi wa sallam. 

Wassalam.

Penerjemah: Febby Angga

Posting Komentar